Saturday, October 20, 2012

Manusia dan Cinta Kasih (4)

Halo selamat pagi, kali ini saya akan membahas tentang "Manusia dan Cinta Kasih". Sebenernya tema kali ini merupakan sebuah tugas dari kampus. Tapi semoga bermaanfaat juga buat kalian. 

1. Cinta Kasih
Cinta kasih menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang. Sedangkan kata kasih merupakan perasaan sayang atau cinta yang menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti keduanya hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka atau sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih diartikan lebih secara nyata atau perwujudan dari cinta itu sendiri. Dengan kata lain cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

2.Cinta Menurut Ajaran Agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Di satu pihak cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia. Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintain dirinya sendiri dan orang lain. Atau juga keluarga, harta, atau Tuhan.
Cinta diri, cinta kepada sesama manusia, cinta seksual, cinta kebapakan, cinta kepada Tuhan.

3. Kasih Sayang
Kasih sayang, Erich Fromm dalam bukunya "Semi Mencintai" mengemukakan tentang adanya macam-macam cinta, yaitu:
  1. Cinta persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta Persaudaraan tidak mengenal adanya batas-batas manusia berdasarkan SARA.
  2. Cinta keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
  3. Cinta diri sendiri, bersumber dari diri sendiri, Cinta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
  4. Cinta pada Tuhan.
4. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih. Tingkat kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
  1. Kemesraan dalam tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber, Puertas, yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
  2. Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun-tahun awal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun setelah agak lama biasanya semakin berkurang.
  3. Kemesraan Manusia Usia Lanjut.
5. Pemujaan
Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa-dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan Yang Maha Esa. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti, nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya. Cara pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan.

6. Belas Kasih
Belas Kasih, merupakan kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsip-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian.
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan.
Contoh berbelas kasih terhadap sesama:
  1. Menolong teman yang sedang membutuhkan pertolongan kita
  2. Berempati terhadap sesama
  3. Ikhlas dalam setiap melakukan
7. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Cinta kasih erotis bersifat ekslusif, bukan universal, pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campur-baurkan dengan pengalaman yang dapat di eksplosif berupa jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara.
Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi sekali-kali bukan merupakan nafsu fisi belaka, untuk meredakan ketegangan yang menyakitkan. Rupanya keinginan seksual dengan mudah dapat dicampuri atau di stimulasi oleh tiap-tiap perasaan yang mendalam.
Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan, sering kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis di salah tafsirkan dan diartikan sebagai suatu ikatan hak milik, contoh sering kita jumpai separang orang-orang yang sedang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainnya.
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang lain (wanita ataupun pria). Hal ini merupakan dasar gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang kedua mempelanya tidak pernah memilih jodohnya sendiri, beda halnya dengan kebudayaan barat/zaman sekarang, gagasan itu ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Cinta kasih hanya dianggap sebagai hasil suatu reaksi emosional dan spontan.
Dengan demikian, bahwa cinta kasih erotis merupakan individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan.




Reference: 
http://dharmautha.blogspot.com/2011/06/belas-kasih.html
http://hasqial.blogspot.com/2011/01/cinta-menurut-ajaran-agama.html
http://google.com

Nama: Yuvensia Puspita Sari
Kelas: 1KA08
NPM: 17112995